Bismillaah, Alhamdulillah. Sudah tepat satu tahun aku menjalani usaha budidaya jamur di rumah. Keterbatasan lahan menjadikan kami (umi dan aku) menanam jamur awalnya di beberapa tempat, diantaranya dapur, halaman depan, dapur lantai dua, garasi samping, hingga akhirnya sekarang fokus ke dua tempat saja. Alhamdulillah, senang sekali rasanya:”). Ini adalah usaha yang paling lama aku jalani dan aku lah penanggungjawabnya, sangat terasa bahwa hal ini bisa membangkitkan kepercayaan diri Alhamdulillah.
Membangun usaha ini butuh waktu yang cukup panjang dan berat. Diantaranya persiapan bahan membeli serbuk kayu (dengan karung yang sangat besar) lalu membawanya dengan motor (terlebih harus bisa menjaga keseimbangan agar tidak jatuh), mencampurkan bahan-bahan yang dibutuhkan lalu mengaduknya hingga rata, memasukkannya ke dalam plastik hingga kemudian bisa disebut baglog, melalui prosea sterilisasi, proses penanaman (kultivasi) dan terakhir inkubasi. Proses budidaya jamur sangat vital di dua titik, yaitu ketika sterilisasi dan kultivasi (memindahkan bibit jamur) yang jika tidak berjalan seperti yang seharusnya (misalnya tidak steril) maka akan mudah mengalami kontaminasi, jika kontam, maka jamur gagal dipanen.
Jamur tiram putih jika sudah memasuki masa panen maka bisa dipanen setiap harinya dan jika jamur kuping membutuhkan waktu inkubasi yang lebih lama, akan tetapi jamur kuping bisa dikeringkan sehingga resiko kerugiannya kecil jika tidak terjual.
Pemasaran awalnya dilakukan secara online melalui laman Facebook pada grup online untuk berjualan, ketika awal memasarkan Alhamdulillah mendapat respon yang positif! tetapi keterbatasan sdm untuk mengantar ke alamat rumah dan keterbatasan lainnya membuat kami kemudian mengantarkan nya ke toko-toko kecil dan pasar tradisional dengan harga Rp5.000/bungkus dengan resiko jika tidak terjual menjadi tanggungjawab kami. Alhamdulillah, banyak sekali fase naik turun dalam usaha jamur ini, ada kalanya kami tak mampu memenuhi permintaan jamur (fase naik), ada kalanya pula jamur kami banyak yang tak terjual (fase turun), ada kalanya juga banyak yang berulang kali menanyakan jamur (fase naik), dll. Alhamdulillah lagi, dari usaha ini Allah SWT memberi rezeki untuk umi dan aku membeli HP baru:”), memenuhi kebutuhan hidup sehari-hari, menabung, bisa konsentrasi belajar TOEFL ITP tanpa les, dll.
Banyak sekali pelajaran dan hikmah yang diperoleh dari usaha ini yang ku tak mampu menuliskannya. Tapi, tentang rezeki, sungguh, jangan pernah khawatir akan hal itu, tugas kita ialah berdoa, berusaha, bersyukur dan merasa cukup. Setiap orang bisa membuat bisnis, tak selalu juga bisnis harus digital dan besar, banyak bisnis-bisnis kecil lainnya yang bisa kita lakukan bergantung terhadap apa yang kita dimudahkan di dalamnya dan jalan yang terbuka. Tak selalu juga bisnis harus dikembangkan untuk menjadi bisnis yang besar, terlebih jika itu bukanlah tujuan mu dan saat seseorang bisa memenuhi kebutuhan hidup sehari-hari saja itu sudah sangat cukup:”).
Alhamdulillah…