Beberapa teman ku pernah bertanya ‘Azila pasti ga pernah marah, ya’,
‘Aku ga pernah kebayang Azila kalau marah gimana’,
‘Kamu tu pernah marah ga sih, zil?’, hehe pertanyaan ini sedari SMP hingga sekarang masih ditanyakan oleh beberapa teman ku. Jawabannya, pernah kok…
Aku merasa orang yang paling sering menjadi objek marahnya seseorang adalah keluarga/sahabat/orang-orang terdekatnya. Marah kepada orang yang kita merasa dia harusnya mengerti, tapi kenapa ia tidak mengerti?
Karena pertama, kita berasumsi orang tersebut mengenal kita dengan baik. Kedua, kita hanya sedang lelah, tidak stabil, butuh istirahat, kurang nutrisi dan berbagai hal lainnya. Ketiga, kita kurang sabar. Sabar itu bukan beberapa jam atau beberapa hari setelah marah terjadi lalu kita menyadarinya dan meminta maaf, tapi sabar ialah pada hentakan pertama atau respon pertaman kita. Karena agaknya setiap orang yang marah (jika ia bisa menyadarinya) ia akan menyesal karena ia telah marah.
Marah itu, tiada yang bisa menduga kapan munculnya, bahkan ia bisa muncul dari hal-hal yang sangat sepele. Aku cukup sering melihat orang dan mendengar orang yang marah. Penyebab marah itu hanyalah hal-hal yang menurutku tidak masuk akal, jika melihatnya terkadang membuat terheran sendiri, mungkin karena bukan aku yang merasakannya. Ada banyak sekali hal-hal yang tidak terkontrol dari kemarahan itu sendiri, terutama dari kata-kata yang keluar. Perkataan itu bisa berupa perkataan kotor, putus hubungan saudara, cerai, ataupun mengulang-ulang masa lalu. Sangat menyeramkan:’
Maka, penting untuk siapapun bisa waspada dan aware tentang kapan dan apa yang membuatnya marah, apa yang orang lain harus lakukan jika ia marah dan bisa mengontrol dirinya agar tidak marah (karena objek marah bisa siapa saja). Sebaik-baiknya ataupun selembut-lembutnya seseorang, kelak ia bisa marah kok, dan semua orang jika marah itu sangat menyeramkan…, bisa mengucapkan ataupun melakukan hal-hal yang ia akan menyesal setelah hal itu terjadi.
Cara yang dapat kita lakukan adalah untuk menjaga tidak marah:
1. Sabar. Ingat, sabar itu adalah pada hentakan pertama.
2. Diam. Tutup mulut rapat-rapat, jangan pernah katakan apa-apa walaupun orang lain mengatakan hal yang tidak sesuai/tidak benar. Diam saja…, karena jika berbicara bisa mengeluarkan kata-kata yang keras kepada orang tersebut dan bisa terus berlanjut kepada kata-kata yang buruk yang bahkan tak pernah terpikir oleh kita
3. Pergi sejauh-jauhnya. Menjauhlah dari barang-barang, jangan pernah berkeinginan menghancurkan barang-barang. Jika bisa duduklah. Jika bisa berbaringlah.
4. Ambil air wudhu. Berwudhu lah. Bacalah Al-Qur’an. Tenangkanlah hati. Ingatlah bahwa orang kuat adalah orang yang mampu menahan amarahnya di saat ia bisa membalas. Ingatlah pahala yang tiada batasnya bagi orang yang bersabar.
5. Turunkanlah ego. Pikirkanlah kebaikan-kebaikan orang tersebut. Lihatlah ia sebagai orang yang kamu sayangi yang sedang butuh dimengerti. Maafkanlah orang tersebut. Maafkanlah agar hati mu lapang…, jangan sampai diam lebih dari tiga hari karena keduanya jika meninggal maka ia meninggal dalam keadaan tidak baik:(. Mulailah meminta maaf duluan ya^^
Setan tidak akan pernah berhenti menggoda manusia, salah satunya lewat marah. Percayalah, siapapun bisa marah, kapanpun dan oleh sebab apapun. Akhir dari marah selalu tidak baik, kita bisa saja menyakiti hati orang-orang yang kita sayangi, siapapun itu. Jangan sampai ya…, karena jangan sampai menyakiti perasaan orang lain. Atau kondisinya kita yang dimarahin, caranya bisa tetap sama seperti di atas, karena jika dimarahin, seseorang juga akan jadi marah, terlebih ia berada dalam kondisi yang tidak siap juga kena marah :’D, bisa menjadi kaget ataupun sedih, ataupun marahnyaa lebih besar dibandingkan orang yang marah duluan…, seram:”
Maka, penting juga mengkomunikasikan ini dengan orang-orang terdekat kita nantinya untuk mengantisipasi ini, salah satunya pasangan kita. Penting kita untuk terus melatih kesabaran dan mengelola emosi dengan baik. Jadilah pribadi yang kuat dengan tidak marah^^
Jangan marah, jangan marah, jangan marah
Al-hadist
Aku yakin, kita bisa mengendalikan marah kita, InsyaaAllah~